Ekspansi ekonomi adalah periode ketika aktivitas ekonomi agregat meningkat. Pada fase ini, siklus bisnis dan PDB riil tumbuh selama dua kuartal atau lebih berturut-turut, bergerak dari palung ke puncak. Hal ini terjadi biasanya disertai dengan peningkatan lapangan kerja, kepercayaan konsumen, dan pasar ekuitas. Ekspansi juga disebut sebagai pemulihan ekonomi.
Pemulihan ekonomi dan kemakmuran adalah dua fase ekspansi yang berurutan. Ekspansi ekonomi dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal ekonomi, seperti kondisi cuaca atau perubahan teknis, atau oleh faktor-faktor internal ekonomi, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, ketersediaan kredit, suku bunga, kebijakan regulasi, atau dampak lain pada produsen. Kondisi global dapat mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi di berbagai negara.
Baca Juga: Apa Itu Ekspansi?
Naik turunnya pertumbuhan ekonomi bukanlah fenomena yang tidak bisa dijelaskan. Seperti halnya cuaca, perekonomian diyakini mengikuti jalur melingkar yang terus berulang dari waktu ke waktu. Proses ini disebut siklus bisnis dan dipecah menjadi empat fase yang berbeda dan dapat diidentifikasi, yaitu:
Perekonomian bergerak keluar dari resesi. Uang mudah untuk dipinjam, bisnis membangun persediaan lagi dan konsumen mulai berbelanja. PDB naik, pendapatan per kapita tumbuh, pengangguran menurun, dan pasar ekuitas umumnya berkinerja baik.
Fase ekspansi akhirnya mencapai puncaknya. Permintaan yang tajam menyebabkan harga barang melonjak dan tiba-tiba indikator ekonomi berhenti tumbuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami Editor: Fajria Anindya Utami
KOMPAS.com - Peran BUMN dalam perekonomian nasional terbilang sangat strategis. BUMN termasuk pelaku ekonomi kategori rumah tangga produsen (RTP) lantaran ikut berperan dalam penyediaan barang dan jasa bagi konsumen atau masyarakat.
Dikutip dari Buku Ekonomi Mikro (2020) yang ditulis Ahmad Syafii, RTP adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi. Secara umum, RTP sendiri dibagi menjadi dua, yakni RTP milik negara dan RTP milik perusahaan swasta.
RTP milik negara tentunya lebih berfokus pada penyediaaan barang atau layanan jasa kepada masyarakat, meski mengejar keuntungan bukan prioritas utamanya.
Sementara RTP swasta tujuan utamanya adalah mencari keuntungan alias laba. Selain RTP, dikenal pula istilah lain yakni rumah tangga konsumsi (RTK).
Baca juga: Daftar 4 BUMN Bidang Kesehatan dan Bisnisnya
RTK artinya pemilik atau penyedia jasa dari berbagai faktor produksi. Dengan kata lain, RTK menyediakan jasa atau barang yang bisa digunakan untuk produksi.
Misalnya aset berupa tanah, tenaga kerja, gedung, mesin, dan sebagainya. Kendati demikian, tidak semua RTK mempunyai faktor produksi yang bisa dijual atau disewakan.
Alasannya, ada pula rumah tangga yang hanya mengonsumsi barang atau jasa. Artinya RTK bisa saja membeli barang dan jasa dari penghasilan yang dimiliki, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam kegiatan ekonomi, peran RTK juga sangat penting. Sederhananya, yang disebut sebagai rumah tangga konsumen adalah sekelompok orang atau badan yang melakukan kegiatan konsumsi.
Baca juga: Jenis-jenis BUMN Berdasarkan Klasifikasi Usahanya
Contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah membeli berbagai bahan makanan, seperti beras, telur, daging, sayuran, dan lainnya.
Bagaimana peranan negara sebagai pelaku ekonomi?
Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi yakni mengatur, mengendalikan, serta mengadakan pengawasan terhadap jalannya roda perekonomian masyarakat.
Sementara sebagai pelaku RTP, pemerintah berperan mempermudah berbagai investasi untuk menghasilkan barang dan atau jasa lebih lanjut.
Baca juga: PT Telkom merupakan Salah Satu BUMN yang Berbentuk Perseroan
BUMN termasuk pelaku ekonomi kategori RTP atau singkatan dari rumah tangga produksi.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Sobat Zenius masih ingat nggak nih kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, distribusi dan konsumsi. Agar kegiatan ini dapat terjadi, tak lupa ada yang dinamakan pelaku ekonomi. Apa sih itu?
Oh iya pembahasan yang lebih jelas mengenai kegiatan ekonomi udah pernah dibahas di artikel mengenai Ilmu Ekonomi dan Permasalahannya.
Pada artikel ini kita bakal bahas peran pelaku ekonomi yang terdiri dari Rumah Tangga Produsen (RTP), Rumah Tangga Konsumen (RTK), Rumah Tangga Negara (RTN) atau pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri atau Internasional.
Selain itu, kita juga akan membahas hubungan antar pelaku ekonomi dalam Diagram Lingkar atau Circular Flow Diagram beserta peran rumah tangga konsumen, produsen, dan tata negara.
Yuk, kita kupas tuntas satu-satu!
Perekonomian Dua Sektor (Perekonomian Tertutup)
Perekonomian dua sektor merupakan hubungan antara dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumen atau RTK dengan rumah tangga produsen yaitu RTP.
Sesuai dengan gambar di atas, aliran 1 atau pasar faktor, di mana RTP sebagai produsen memberikan barang dan jasa kepada RTK, dan sebagai timbal balik, RTK sebagai konsumen ada harga yang harus dibayar kepada RTP.
Untuk aliran 2, atau pasar produk, RTK sebagai pemasok faktor produksi kepada RTP, memberikan faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, dan lain-lain.
Sebagai pengguna faktor produksi, maka RTP harus memberikan gaji, pendapatan, bunga, keuntungan, dan lain-lain kepada RTK.
Rumah Tangga Negara (RTN) atau Pemerintah
Rumah Tangga Negara (RTN) atau pelaku ekonomi dari pemerintah, di mana RTN adalah pelaku ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Peran rumah tangga pemerintah atau RTN sebagai pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:
Itu dia beberapa peran RTN bagi RTK dan RTP yang perlu Sobat Zenius ketahui.
Perekonomian Tiga Sektor
Sesuai dengan namanya yaitu perekonomian 3 sektor, berarti diagram ini merupakan hubungan antara 3 sektor yaitu RTK, RTP, dan Pemerintah.
Bisa kita lihat dari gambar circular flow diagram 3 sektor di atas, hubungan antara RTK dan RTP pada dasarnya sama dengan perekonomian dua sektor, yang membedakan adalah hubungannya RTK dengan pemerintah dan juga RTP dengan pemerintah atau RTN.
Pemerintah sebagai konsumen, membeli barang dan jasa dari RTP, dan timbal baliknya RTP sebagai produsen membayarkan pajak kepada pemerintah dan memberikan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah.
Pemerintah sebagai produsen memberikan retribusi barang dan jasa, gaji, bunga, dan juga berbagai subsidi kepada RTK, dan sebagai gantinya RTK membayarkan kepada pemerintah berupa pajak dan juga pemasok faktor produksi kepada pemerintah.
Rumah Tangga Produsen (RTP)
Sesuai dengan namanya yang mengandung kata “Produsen”, peran Rumah Tangga Produsen atau RTP sebagai produsen atau yang memproduksi dari bahan baku.
Produsen adalah individu atau pihak yang bertanggung jawab untuk mengubah suatu benda dengan menambah nilai gunanya demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan Rumah Tangga Produsen adalah sebagai berikut:
Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Selain rumah tangga produsen terdapat pula rumah tangga konsumen. Apa yang dimaksud dengan RTK dan apa saja peran rumah tangga konsumen?
Rumah tangga konsumen atau RTK merupakan individu atau pihak yang merupakan bagian dari masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi akibat adanya kebutuhan yang perlu dipenuhi.
Peran RTK sebagai pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:
Salah satu peran penting rumah tangga konsumen dalam kegiatan ekonomi adalah membeli barang dan jasa.
Tentu elo pernah melakukannya bukan? Itu artinya elo termasuk pelaku ekonomi juga, lho.
Masyarakat Internasional atau Luar Negeri
Karena memiliki SDA dan juga SDM yang berbeda-beda, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu peran masyarakat internasional atau masyarakat luar negeri sangat penting, yaitu dalam kegiatan ekspor dan impor.
Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
Pengertian Pelaku Ekonomi
Seperti yang sekilas udah gue jelasin, pelaku ekonomi adalah pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi. Nggak cuma perorangan aja lho, tapi termasuk juga kelompok atau organisasi.
Sudah tahu tentang pengertiannya, sekarang lanjut ke bahasan pelaku ekonomi 4 sektor, yaitu dari RTP, RTK, RTN dan Masyarakat Luar Negeri.
Penasaran dengan kepanjangan RTP, RTK dan RTN? Yuk langsung cek pembahasannya di bawah ya.
Diagram Lingkar (Circular Flow Diagram)
Setelah kita mengenal para pelaku ekonomi yaitu RTP, RTK, RTN, dan masyarakat luar negeri, sekarang kita akan membahas mengenai hubungan antara pelaku ekonomi dalam bentuk diagram lingkar atau Circular Flow Diagram.
Yuk, sekarang lanjut bahas tentang hubungan pelaku ekonomi 2 sektor, hubungan pelaku ekonomi 3 sektor serta hubungan pelaku ekonomi 4 sektor.
Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)
Perekonomian empat sektor terdiri dari RTK, RTP, RTN atau pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Meskipun gambar circular flow diagram 4 sektor di atas terlihat rumit, namun kalau elo udah paham konsep diagramnya dari perekonomian dua sektor dan tiga sektor pasti kalian langsung paham.
Interaksi antar pelaku ekonomi antara RTP-RTK, RTK-RTN, RTP-RTN, pada dasarnya sama, yang membedakan adalah adanya hubungan RTP dengan masyarakat luar negeri, dan hubungan antara RTK dengan masyarakat luar negeri.
RTP sebagai produsen untuk masyarakat luar negeri yaitu melakukan ekspor, dan masyarakat luar negeri sebagai produsen untuk RTK atau masyarakat negara kita yaitu melakukan impor.
Kurang lebih itu ya, penjelasan mengenai peran pelaku ekonomi dalam perekonomian beserta dengan hubungan antar pelaku ekonominya.
Elo sekarang sudah paham kan apa peran pelaku ekonomi dalam perekonomian.
Tapi kalau masih kurang dan butuh pembahasan materi ini dalam bentuk video singkat dan diajarkan oleh tutor ekonomi dari Zenius, elo bisa liat di materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi atau dengan klik banner di bawah ini.
Semoga artikel ini membantu kalian ya, selamat belajar!
Selain itu, Sobat Zenius juga bisa belajar contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius, lho!
Dengan paket tersebut, elo berkesempatan ikut ujian try out sekolah, ikut sesi live class per minggunya, hingga mengakses ribuan video premium dari Zenius.
Tunggu apa lagi? Yuk, klik banner di bawah ini untuk berlangganan!
Baca Juga Artikel Ekonomi Lainnya
Apa yang Dimaksud dengan Masalah Ekonomi?
Perbedaan Sistem Ekonomi
Jenis Uang, Pengertian, Fungsi, dan Teori Nilai Uang
Originally published February 2, 2021Updated by Silvia Dwi & Maulana Adieb
Saldo kredit adalah dana yang dihasilkan dari pelaksanaan penjualan singkat yang dikreditkan ke akun margin klien. Saldo kredit dapat dikontraskan dengan saldo debet dalam akun margin. Saldo kredit pada laporan tagihan adalah jumlah utang penerbit kartu.
Kredit ditambahkan ke akun setiap kali pemilik melakukan pembayaran. Kredit juga mungkin ditambahkan ketika pemilik mengembalikan sesuatu yang dibeli dengan kartu kredit. Selain itu, kredit juga dapat ditambahkan ke akun karena imbalan yang diperoleh atau karena kesalahan dalam tagihan sebelumnya.
Saldo kredit adalah jumlah hasil dari penjualan singkat dan jumlah margin yang diperlukan saat melakukan jual beli saham.
Baca Juga: Apa Itu Saldo Debit?
Dalam short selling, investor pada dasarnya meminjam saham dari broker mereka dan kemudian menjual sahamnya di pasar terbuka. Tujuannya adalah untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah di kemudian hari dan kemudian mengembalikan saham tersebut ke broker, mengantongi kelebihan uang tunai. Ketika saham pertama kali dijual pendek, investor menerima jumlah tunai dari penjualan di akun margin mereka.
Karena saham yang dijual dipinjamkan, dana yang diterima dari penjualan secara teknis bukan milik short seller. Hasil tersebut harus disimpan dalam rekening margin investor sebagai bentuk jaminan bahwa saham dapat dibeli kembali dari pasar dan dikembalikan ke rumah pialang.
Akibatnya, dana tidak dapat ditarik atau digunakan untuk membeli aset lain. Karena risiko kerugian dari short selling tinggi, mengingat harga saham dapat meningkat tanpa batas waktu, short seller diharuskan untuk menyetorkan dana tambahan ke rekening margin sebagai penyangga jika saham meningkat ke titik kerugian bagi perusahaan penjual.
Beberapa broker menetapkan persyaratan margin pada penjualan pendek menjadi 150% dari nilai short selling. Sementara 100% dari nilai ini sudah berasal dari hasil short sale, 50% sisanya harus disiapkan oleh pemegang rekening sebagai margin. Persyaratan margin 150% adalah saldo kredit yang diperlukan untuk menjual sekuritas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami Editor: Fajria Anindya Utami